2 Messages
Digest #4006
Messages
Sun Sep 14, 2014 12:53 am (PDT) . Posted by:
"-:eSpAcE9808:-" rienacom
Hukum Solat Tak Berkopiah
bloglist-malaysia.blogspot
ustazcyber.com
Dicatat oleh ustazcyber
Fatwa Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah
Beliau menulis dalam Fiqhus Sunnahnya:
روى ابن عساكر عن ابن عباس: أن النبي صلى الله عليه وسلم كان ربما نزع قلنسوته فجعلها سترة بين يديه.
وعند الحنفية أن ه لا بأس بصلاة الرجل حاسر الرأس، واستحبوا ذلك إذا كان للخشوع.
ولم يرد دليل بأفضلية تغطية الرأس في الصلاة.
"Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah membuka penutup kepalanya (seperti surban) dan menjadikannya sebagai sutrah (pembatas) di hadapannya, dan beliau shalat sehingga tidak ada seorang pun yang lewat di depannya. Menurut Hanafiyah, tidak apa-apa shalatnya laki-laki dengan kepala terbuka, mereka menganjurkannya jika itu membawa kekhusyu'an.
Tak ada dalil tentang keutamaan menutup kepala ketika shalat." (Fiqhus Sunnah, 1/128. Darul Kitab Al 'Arabi)
Fatwa Lajnah Daimah Lil Buhuts Al 'Ilmiyah wal Ifta'
Mereka ditanya tentang imam yang kepalanya terbuka alias tidak mengenakan peci, bolehkah? Jawabnya:
الرأس ليس بعورة لا في الصلاة ولا في غيرها سواء كانوا بالغين أو غير بالغين ، لكن ستره بما يناسبه مما جرت به العادة ولا مخالفة فيه للشرع يعتبر من باب الزينة فيستحسن ستره في الصلاة عملاً بقوله تعالى {يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد } . ويتأكد ذلك بالنسبة للإمام .
"Kepala bukanlah aurat, baik saat shalat atau di luar shalat, sama saja baik dengan penutup atau tidak. Tetapi menutupnya dengan apa yang semestinya yang telah menjadi kebiasaan dan tidak bertentangan syara', itu merupakan kategori pembahasan perhiasan. Maka, memperbagusnya dalam shalat merupakan pengamalan dari firman-Nya: "Wahai Anak-anak Adam pakailah perhiasan kalian ketika memasuki setiap masjid." Bagi imam hal ini lebih ditekankan lagi. (Lihat Fatawa Islamiyah, Kitabus Shalah, 1/615. Disusun oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al Musnid. Syamilah)
Fatwa Syaikh 'Athiyah Shaqr Rahimahullah...lagi dakwatuna.com
Beliau ditanya tentang orang yang shalat tanpa menutup kepala baik imam, makmum, atau shalat sendiri, bolehkah?
تغطية الرأس فى الصلاة لم يرد فيها حديث صحيح يدعو إليها ، ولذلك ترك العرف تقديرها ، فإن كان من المتعارف عليه أن تكون تغطية الرأس من الآداب العامة كانت مندوبة فى الصلاة نزولا على حكم العرف فيما لم يرد فيه نص ، وإن كان العرف غير ذلك فلا حرج فى كشف الرأس "ما رآه المسلمون حسنا فهو عند الله حسن " .
وروى ابن عساكر عن ابن عباس رضى الله عنهما أن النبى صلى الله عليه وسلم كان ربما نزع قلنسوته فجعلها سترة بين يديه وهو يصلى حتى لا يمر أحد أمامه . والقلنسوة غطاء الرأس .
وعند الأحناف لا بأس بصلاة الرجل حاسر الرأس أى مكشوفا ، واستحبوا ذلك إذا كان الكشف من أجل الخشوع
"Menutup kepala ketika shalat, tidak ada hadits shahih yang menganjurkannya. Hal itu hanyalah meninggalkan kebiasaan saja. Jika telah dikenal secara baik bahwa menutup kepala merupakan adab secara umum, maka hal itu dianjurkan dalam shalat sebagai konsekuensi hukum Al 'Urf (tradisi) terhadap apa-apa yang tidak memiliki dalil syara'. Jika tradisinya adalah selain itu, maka tidak mengapa membuka kepala. "apa-apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, maka di sisi Allah itu juga baik."
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah membuka penutup kepalanya (seperti surban) dan menjadikannya sebagai sutrah (pembatas) di hadapannya, dan beliau shalat sehingga tidak ada seorang pun yang lewat di depannya. Menurut Hanafiyah, tidak apa-apa shalatnya laki-laki dengan kepala terbuka, mereka menganjurkannya jika itu membawa kekhusyu'an. (Fatawa Al Azhar, 9/107. Syamilah)
Fatwa Para Ulama Kuwait
Dalam Al Mausu'ah disebutkan sunahnya memakai penutup kepala:
لاَ خِلاَفَ بَيْنَ الْفُقَهَاءِ فِي اسْتِحْبَابِ سَتْرِ الرَّأْسِ فِي الصَّلاَةِ لِلرَّجُل ، بِعِمَامَةٍ وَمَا فِي مَعْنَاهَا ، لأَِنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ كَذَلِكَ يُصَلِّي
"Tidak ada perbedaan pendapat di antara para ahli fiqih tentang kesunahan menutup kepala ketika shalat bagi laki-laki baik dengan surban atau yang semakna dengan itu karena begitulah shalatnya Nabi Shallallahu "Alaihi wa Sallam. (Al Mausu'ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah, 22/5. Maktabah Misykah)
Sedangkan Imam Ibnu Taimiyah, mengisyaratkan bahwa membuka kepala ketika beribadah adalah makruh dan munkar. Hal ini ditegaskan dalam Fatawa Al Kubra-nya ketika beliau ditanya tentang manusia yang berkumpul lalu berdzikir dan membaca Al Quran, dengan membuka kepala dan merendahkan diri, mereka membacanya bukan maksud riya atau sum'ah, demi untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, boleh atau tidak?
Beliau menjawab:
الِاجْتِمَاعُ عَلَى الْقِرَاءَةِ وَالذِّكْرِ وَالدُّعَاءِ حَسَنٌ مُسْتَحَبٌّ إذْ لَمْ يُتَّخَذْ ذَلِكَ عَادَةً رَاتِبَةً ، كَالِاجْتِمَاعَاتِ الْمَشْرُوعَةِ ، وَلَا اقْتَرَنَ بِهِ بِدْعَةٌ مُنْكَرَةٌ .
وَأَمَّا كَشْفُ الرَّأْسِ مَعَ ذَلِكَ فَمَكْرُوهٌ ، لَا سِيَّمَا إذَا اُتُّخِذَ عَلَى أَنَّهُ عِبَادَةٌ ، فَإِنَّهُ يَكُونُ حِينَئِذٍ مُنْكَرًا وَلَا يَجُوزُ التَّعَبُّدُ بِذَلِكَ .
"Berkumpul untuk membaca, berdzikir dan berdoa adalah perbuatan baik dan dianjurkan, jika hal itu tidak dijadikan kebiasaan yang rutin, itu sebagaimana perkumpulan yang disyariatkan, dan janganlah hal itu dicampur dengan bid'ah yang munkar.
Ada pun membuka kepala saat itu adalah makruh, apalagi melakukannya ketika ibadah, maka saat itu hal tersebut adalah munkar dan tidak boleh beribadah seperti itu." (Fatawa Al Kubra, 1/6. Syamilah)
Apa yang difatwakan Syaikhul Islam ini, jika yang dimaksudkan adalah membuka kepala ketika ibadah adalah ketika shalat, maka pemakruhannya masih bisa didiskusikan lagi. Bagaimana mungkin makruh, jika tak satu pun hadits shahih tentang keutamaan dan anjurannya? Bahkan Nabi sendiri pernah shalat tanpa menutup kepalanya, walau Beliau lebih sering menggunakannya. Begitu pula membuka kepala ketika membaca Al-Quran dan berdzikir, tak ada pula riwayat yang menganjurkan tentang menutup kepala. Lebih tepat hal itu disebut sebagai adab yang baik dan mulia, paling tidak itu adalah sunnah.
Wa Shallallahu 'Ala Nabiyyina Muhammadin wa 'Ala Aalihi wa Shahbihi ajma'in.
Wallahu A'lam.
Sumber: http://www.dakwatuna.com
Read more: http://www.ustazcyber.com/2014/09/hukum-solat-tak-berkopiah.html#ixzz3D0o0GizZ
bloglist-malaysia.blogspot
ustazcyber.com
Dicatat oleh ustazcyber
Fatwa Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah
Beliau menulis dalam Fiqhus Sunnahnya:
روى ابن عساكر عن ابن عباس: أن النبي صلى الله عليه وسلم كان ربما نزع قلنسوته فجعلها سترة بين يديه.
وعند الحنفية أن ه لا بأس بصلاة الرجل حاسر الرأس، واستحبوا ذلك إذا كان للخشوع.
ولم يرد دليل بأفضلية تغطية الرأس في الصلاة.
"Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah membuka penutup kepalanya (seperti surban) dan menjadikannya sebagai sutrah (pembatas) di hadapannya, dan beliau shalat sehingga tidak ada seorang pun yang lewat di depannya. Menurut Hanafiyah, tidak apa-apa shalatnya laki-laki dengan kepala terbuka, mereka menganjurkannya jika itu membawa kekhusyu'an.
Tak ada dalil tentang keutamaan menutup kepala ketika shalat." (Fiqhus Sunnah, 1/128. Darul Kitab Al 'Arabi)
Fatwa Lajnah Daimah Lil Buhuts Al 'Ilmiyah wal Ifta'
Mereka ditanya tentang imam yang kepalanya terbuka alias tidak mengenakan peci, bolehkah? Jawabnya:
الرأس ليس بعورة لا في الصلاة ولا في غيرها سواء كانوا بالغين أو غير بالغين ، لكن ستره بما يناسبه مما جرت به العادة ولا مخالفة فيه للشرع يعتبر من باب الزينة فيستحسن ستره في الصلاة عملاً بقوله تعالى {يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد } . ويتأكد ذلك بالنسبة للإمام .
"Kepala bukanlah aurat, baik saat shalat atau di luar shalat, sama saja baik dengan penutup atau tidak. Tetapi menutupnya dengan apa yang semestinya yang telah menjadi kebiasaan dan tidak bertentangan syara', itu merupakan kategori pembahasan perhiasan. Maka, memperbagusnya dalam shalat merupakan pengamalan dari firman-Nya: "Wahai Anak-anak Adam pakailah perhiasan kalian ketika memasuki setiap masjid." Bagi imam hal ini lebih ditekankan lagi. (Lihat Fatawa Islamiyah, Kitabus Shalah, 1/615. Disusun oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al Musnid. Syamilah)
Fatwa Syaikh 'Athiyah Shaqr Rahimahullah...lagi dakwatuna.com
Beliau ditanya tentang orang yang shalat tanpa menutup kepala baik imam, makmum, atau shalat sendiri, bolehkah?
تغطية الرأس فى الصلاة لم يرد فيها حديث صحيح يدعو إليها ، ولذلك ترك العرف تقديرها ، فإن كان من المتعارف عليه أن تكون تغطية الرأس من الآداب العامة كانت مندوبة فى الصلاة نزولا على حكم العرف فيما لم يرد فيه نص ، وإن كان العرف غير ذلك فلا حرج فى كشف الرأس "ما رآه المسلمون حسنا فهو عند الله حسن " .
وروى ابن عساكر عن ابن عباس رضى الله عنهما أن النبى صلى الله عليه وسلم كان ربما نزع قلنسوته فجعلها سترة بين يديه وهو يصلى حتى لا يمر أحد أمامه . والقلنسوة غطاء الرأس .
وعند الأحناف لا بأس بصلاة الرجل حاسر الرأس أى مكشوفا ، واستحبوا ذلك إذا كان الكشف من أجل الخشوع
"Menutup kepala ketika shalat, tidak ada hadits shahih yang menganjurkannya. Hal itu hanyalah meninggalkan kebiasaan saja. Jika telah dikenal secara baik bahwa menutup kepala merupakan adab secara umum, maka hal itu dianjurkan dalam shalat sebagai konsekuensi hukum Al 'Urf (tradisi) terhadap apa-apa yang tidak memiliki dalil syara'. Jika tradisinya adalah selain itu, maka tidak mengapa membuka kepala. "apa-apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, maka di sisi Allah itu juga baik."
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah membuka penutup kepalanya (seperti surban) dan menjadikannya sebagai sutrah (pembatas) di hadapannya, dan beliau shalat sehingga tidak ada seorang pun yang lewat di depannya. Menurut Hanafiyah, tidak apa-apa shalatnya laki-laki dengan kepala terbuka, mereka menganjurkannya jika itu membawa kekhusyu'an. (Fatawa Al Azhar, 9/107. Syamilah)
Fatwa Para Ulama Kuwait
Dalam Al Mausu'ah disebutkan sunahnya memakai penutup kepala:
لاَ خِلاَفَ بَيْنَ الْفُقَهَاءِ فِي اسْتِحْبَابِ سَتْرِ الرَّأْسِ فِي الصَّلاَةِ لِلرَّجُل ، بِعِمَامَةٍ وَمَا فِي مَعْنَاهَا ، لأَِنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ كَذَلِكَ يُصَلِّي
"Tidak ada perbedaan pendapat di antara para ahli fiqih tentang kesunahan menutup kepala ketika shalat bagi laki-laki baik dengan surban atau yang semakna dengan itu karena begitulah shalatnya Nabi Shallallahu "Alaihi wa Sallam. (Al Mausu'ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah, 22/5. Maktabah Misykah)
Sedangkan Imam Ibnu Taimiyah, mengisyaratkan bahwa membuka kepala ketika beribadah adalah makruh dan munkar. Hal ini ditegaskan dalam Fatawa Al Kubra-nya ketika beliau ditanya tentang manusia yang berkumpul lalu berdzikir dan membaca Al Quran, dengan membuka kepala dan merendahkan diri, mereka membacanya bukan maksud riya atau sum'ah, demi untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, boleh atau tidak?
Beliau menjawab:
الِاجْتِمَاعُ عَلَى الْقِرَاءَةِ وَالذِّكْرِ وَالدُّعَاءِ حَسَنٌ مُسْتَحَبٌّ إذْ لَمْ يُتَّخَذْ ذَلِكَ عَادَةً رَاتِبَةً ، كَالِاجْتِمَاعَاتِ الْمَشْرُوعَةِ ، وَلَا اقْتَرَنَ بِهِ بِدْعَةٌ مُنْكَرَةٌ .
وَأَمَّا كَشْفُ الرَّأْسِ مَعَ ذَلِكَ فَمَكْرُوهٌ ، لَا سِيَّمَا إذَا اُتُّخِذَ عَلَى أَنَّهُ عِبَادَةٌ ، فَإِنَّهُ يَكُونُ حِينَئِذٍ مُنْكَرًا وَلَا يَجُوزُ التَّعَبُّدُ بِذَلِكَ .
"Berkumpul untuk membaca, berdzikir dan berdoa adalah perbuatan baik dan dianjurkan, jika hal itu tidak dijadikan kebiasaan yang rutin, itu sebagaimana perkumpulan yang disyariatkan, dan janganlah hal itu dicampur dengan bid'ah yang munkar.
Ada pun membuka kepala saat itu adalah makruh, apalagi melakukannya ketika ibadah, maka saat itu hal tersebut adalah munkar dan tidak boleh beribadah seperti itu." (Fatawa Al Kubra, 1/6. Syamilah)
Apa yang difatwakan Syaikhul Islam ini, jika yang dimaksudkan adalah membuka kepala ketika ibadah adalah ketika shalat, maka pemakruhannya masih bisa didiskusikan lagi. Bagaimana mungkin makruh, jika tak satu pun hadits shahih tentang keutamaan dan anjurannya? Bahkan Nabi sendiri pernah shalat tanpa menutup kepalanya, walau Beliau lebih sering menggunakannya. Begitu pula membuka kepala ketika membaca Al-Quran dan berdzikir, tak ada pula riwayat yang menganjurkan tentang menutup kepala. Lebih tepat hal itu disebut sebagai adab yang baik dan mulia, paling tidak itu adalah sunnah.
Wa Shallallahu 'Ala Nabiyyina Muhammadin wa 'Ala Aalihi wa Shahbihi ajma'in.
Wallahu A'lam.
Sumber: http://www.dakwatuna.com
Read more: http://www.ustazcyber.com/2014/09/hukum-solat-tak-berkopiah.html#ixzz3D0o0GizZ
Sun Sep 14, 2014 12:55 am (PDT) . Posted by:
"-:eSpAcE9808:-" rienacom
TIDUR SELEPAS SUBUH
telokbakong.blogspot
biaqpila.blogspot
Oleh: biaqpila hensem >
Kepada sahabat-sahabat yang disayangi mari kita muhasabah diri. Di sebalik diri kita ini, ada sifat pemalas yang perlu diubah. Jika kita tidak ubah tabiat pemalas kita ini, maka bermacam-macam impak negatif bakal menghanyutkan diri ke arah kemudharatan yang lebih besar.
Jika tidak sekarang, bila lagi bukan? Takkan mahu tunggu usia sudah senja baru kita terhegeh-hegeh mengubah diri. Ketika itu, tabiat pemalas kita sudah sebati dengan diri dan amat degil untuk disental segala kekotorannya yang sudah lama melekat dan merosakkan hati kita.
TABIAT PEMALAS YANG PERLU DIUBAH
Cuba cek diri kita, mana 1 menjadi amalan seharian :
1. Bangun subuh lewat
2. Tidur selepas subuh
3. Melewatkan waktu subuh
4. Ala kadar je bangun subuh
5. Tak bangun pun solat subuh
Sahabat-sahabat, masih ingat lagikah? Di waktu zaman berhingus dulu? Ustaz yang mengajar subjek Pendidikan Islam selalu bertanya di dalam kelas,
"Siapa yang tak cukup solat 5 waktu semalam, sila berdiri"
Tanpa segan silu, secara berjemaahnya kita pun bangun sahabat. Dan bila ditanya, rata-rata yang tak cukup solat 5 waktu, adalah kerana tidak bangun subuh. Kenapa ya sahabat?
Dan kenapa dari kecil lagi, kita dididik sebegini? Diberi penekanan betapa pentingnya bangun subuh dan meraikan ke"subuh"an dengan cara tidak tidur semula seperti bebelan mak kita.
"Jangan tidur lepas subuh. Rezeki tak masuk nanti"
"Anak dara tak manis tidur banyak. Matahari terpacak atas kepala baru nak bangun"
JIKA MAHU BERMUHASABAH
Rasulullah SAW tidak tidur selepas menunaikan solat subuh kerana Allah memberkati umat ini yang berpagi-pagi, "Ya Allah, berkatilah umatku yang berpagi-pagi." Untuk itu, para fuqaha' memakruhkan tidur selepas solat subuh.
Walaupun hakikatnya tiada dalil dan hadis-hadis soheh mengenai larangan tidur selepas subuh, dan yang ada cuma pendapat daripada para ulama mengenai tidur selepas subuh adalah MAKRUH tetapi tiada larangan tidur selepas subuh.
Dinukilkan oleh Imam as-Safarini mengenai kemakruhan tidur selepas solat Subuh dan Asar : "Dimakruhkan tidurmu -wahai mukallaf- selepas solat Subuh, kerana waktu itu adalah WAKTU MENCARI REZEKI dan berusaha (syara' dan 'uruf) di sisi orang yang BERAQAL".
Tetapi, kita sedar tak wahai sahabat?
Kenapa seharian hidup kita tidak bermaya dan tidak bersemangat? Kadangkala kita pernah menangis kerana tiada duit untuk bayar sesuatu yang penting, malah setiap hari kita pohon kepada Allah agar dimurahkan rezeki, tetapi seolah-olah tiada kesannya?
Kalau orang perempuan, bermacam-macam jenis pencuci muka dicubanya semata-mata nak "kulit bercahaya". Kalau orang lelaki pula, kerisauan yang tak menentu, jadi bermacamlah "ubat kuat" yang dipakainya.
Kita nak ke isteri macam ini? Nak ke suami yang sebegini? Masing-masing menggeleng tersengih sendirian. Jika kita tak nak pasangan seperti sedemikan rupa, maka kitalah orang pertama dahulu yang kena berubah. Bukan nanti, tetapi sekarang.
MASA UNTUK BERUBAH
Maka untuk itu tidak ada alasan lagi untuk menyeru kepada PERUBAHAN.
Buat diri, pastikan masa yang terluang selepas subuh diisi dengan pelbagai aktiviti yang bermanfaat. Jangan tidur terlalu lewat jika sayangkan waktu keemasan di kala subuh.
Buat ahli jemaah, sudahlah diri sibuk, hanya masa ini sahajalah waktu untuk belajar. Gunakan masa sebaiknya.
Buat suami, carilah rezeki. Jangan tidur.
"Kemudian setelah selesai solat, maka betebaranlah kamu di muka bumi (untuk menjalankan urusan masing-masing) dan carilah apa yang kamu hajati dari limpah kurnia Allah, serta ingatlah akan Allah banyak-banyak (dalam segala keadaan) supaya kamu berjaya (di dunia dan di akhirat). – Surah Al-Jumuah (Ayat 10)
Buat isteri, masaklah, kemas rumah dan sebagainya. Takkan hilang seri rumahtangga kalau kehidupan bermula sebelum terbit fajar. Mak mertua pun tak bising lagi.
"Pesanan terpenting untuk para imam dan bakal imam terutamanya untuk diri sendiri, biasakan diri jangan tidur lepas subuh dan jangan tinggal solat jemaah di masjid, nanti selepas kahwin boleh didik isteri, kalau tak dua-dua hanyut."
Buat pelajar, kalau nak tips study smart ingat hadith ini "kalau tidur selepas subuh papa dan tidur selepas asar boleh jadi 'gila'." Jangan salah pilih waktu untuk belajar atau menghafal."
Ibnul Qayyim pernah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya."
Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah bermalas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia juga akan bermalas-malasan pula.
Antara AKAL dan NAFSU. Pertarungan ini hanya dimenangi jika manusia bersandarkan IMAN. Jika tidak manusia sama sahaja seperti haiwan, tidak menggunakan akal dengan betul. Pembaziran masa adalah perkara yang sangat merugikan. Dan hanya syaitan yang suka pembaziran. Masa itu ibadah. Semoga Allah memberi kebijaksanaan dan kekuatan untuk kita sama-sama mengikut perintah-Nya.
Sedang Nabi melewati anaknya Fatimah RA yang sedang berbaring pada waktu Subuh, maka Baginda bersabda :
"Wahai anakku, bangunlah dan hadaplah rezeki Tuhanmu, dan janganlah engkau jadi dari kalangan orang yang lalai, sesungguhnya Allah membahagikan rezeki manusia di antara terbit fajar hingga terbit matahari." (Diriwayatkan al-Baihaqi.
Read more: http://biaqpila.blogspot.com/2014/09/tidur-selepas-subuh.html#ixzz3DCp5m29z
telokbakong.blogspot
biaqpila.blogspot
Oleh: biaqpila hensem >
Kepada sahabat-sahabat yang disayangi mari kita muhasabah diri. Di sebalik diri kita ini, ada sifat pemalas yang perlu diubah. Jika kita tidak ubah tabiat pemalas kita ini, maka bermacam-macam impak negatif bakal menghanyutkan diri ke arah kemudharatan yang lebih besar.
Jika tidak sekarang, bila lagi bukan? Takkan mahu tunggu usia sudah senja baru kita terhegeh-hegeh mengubah diri. Ketika itu, tabiat pemalas kita sudah sebati dengan diri dan amat degil untuk disental segala kekotorannya yang sudah lama melekat dan merosakkan hati kita.
TABIAT PEMALAS YANG PERLU DIUBAH
Cuba cek diri kita, mana 1 menjadi amalan seharian :
1. Bangun subuh lewat
2. Tidur selepas subuh
3. Melewatkan waktu subuh
4. Ala kadar je bangun subuh
5. Tak bangun pun solat subuh
Sahabat-sahabat, masih ingat lagikah? Di waktu zaman berhingus dulu? Ustaz yang mengajar subjek Pendidikan Islam selalu bertanya di dalam kelas,
"Siapa yang tak cukup solat 5 waktu semalam, sila berdiri"
Tanpa segan silu, secara berjemaahnya kita pun bangun sahabat. Dan bila ditanya, rata-rata yang tak cukup solat 5 waktu, adalah kerana tidak bangun subuh. Kenapa ya sahabat?
Dan kenapa dari kecil lagi, kita dididik sebegini? Diberi penekanan betapa pentingnya bangun subuh dan meraikan ke"subuh"an dengan cara tidak tidur semula seperti bebelan mak kita.
"Jangan tidur lepas subuh. Rezeki tak masuk nanti"
"Anak dara tak manis tidur banyak. Matahari terpacak atas kepala baru nak bangun"
JIKA MAHU BERMUHASABAH
Rasulullah SAW tidak tidur selepas menunaikan solat subuh kerana Allah memberkati umat ini yang berpagi-pagi, "Ya Allah, berkatilah umatku yang berpagi-pagi." Untuk itu, para fuqaha' memakruhkan tidur selepas solat subuh.
Walaupun hakikatnya tiada dalil dan hadis-hadis soheh mengenai larangan tidur selepas subuh, dan yang ada cuma pendapat daripada para ulama mengenai tidur selepas subuh adalah MAKRUH tetapi tiada larangan tidur selepas subuh.
Dinukilkan oleh Imam as-Safarini mengenai kemakruhan tidur selepas solat Subuh dan Asar : "Dimakruhkan tidurmu -wahai mukallaf- selepas solat Subuh, kerana waktu itu adalah WAKTU MENCARI REZEKI dan berusaha (syara' dan 'uruf) di sisi orang yang BERAQAL".
Tetapi, kita sedar tak wahai sahabat?
Kenapa seharian hidup kita tidak bermaya dan tidak bersemangat? Kadangkala kita pernah menangis kerana tiada duit untuk bayar sesuatu yang penting, malah setiap hari kita pohon kepada Allah agar dimurahkan rezeki, tetapi seolah-olah tiada kesannya?
Kalau orang perempuan, bermacam-macam jenis pencuci muka dicubanya semata-mata nak "kulit bercahaya". Kalau orang lelaki pula, kerisauan yang tak menentu, jadi bermacamlah "ubat kuat" yang dipakainya.
Kita nak ke isteri macam ini? Nak ke suami yang sebegini? Masing-masing menggeleng tersengih sendirian. Jika kita tak nak pasangan seperti sedemikan rupa, maka kitalah orang pertama dahulu yang kena berubah. Bukan nanti, tetapi sekarang.
MASA UNTUK BERUBAH
Maka untuk itu tidak ada alasan lagi untuk menyeru kepada PERUBAHAN.
Buat diri, pastikan masa yang terluang selepas subuh diisi dengan pelbagai aktiviti yang bermanfaat. Jangan tidur terlalu lewat jika sayangkan waktu keemasan di kala subuh.
Buat ahli jemaah, sudahlah diri sibuk, hanya masa ini sahajalah waktu untuk belajar. Gunakan masa sebaiknya.
Buat suami, carilah rezeki. Jangan tidur.
"Kemudian setelah selesai solat, maka betebaranlah kamu di muka bumi (untuk menjalankan urusan masing-masing) dan carilah apa yang kamu hajati dari limpah kurnia Allah, serta ingatlah akan Allah banyak-banyak (dalam segala keadaan) supaya kamu berjaya (di dunia dan di akhirat). – Surah Al-Jumuah (Ayat 10)
Buat isteri, masaklah, kemas rumah dan sebagainya. Takkan hilang seri rumahtangga kalau kehidupan bermula sebelum terbit fajar. Mak mertua pun tak bising lagi.
"Pesanan terpenting untuk para imam dan bakal imam terutamanya untuk diri sendiri, biasakan diri jangan tidur lepas subuh dan jangan tinggal solat jemaah di masjid, nanti selepas kahwin boleh didik isteri, kalau tak dua-dua hanyut."
Buat pelajar, kalau nak tips study smart ingat hadith ini "kalau tidur selepas subuh papa dan tidur selepas asar boleh jadi 'gila'." Jangan salah pilih waktu untuk belajar atau menghafal."
Ibnul Qayyim pernah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya."
Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah bermalas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia juga akan bermalas-malasan pula.
Antara AKAL dan NAFSU. Pertarungan ini hanya dimenangi jika manusia bersandarkan IMAN. Jika tidak manusia sama sahaja seperti haiwan, tidak menggunakan akal dengan betul. Pembaziran masa adalah perkara yang sangat merugikan. Dan hanya syaitan yang suka pembaziran. Masa itu ibadah. Semoga Allah memberi kebijaksanaan dan kekuatan untuk kita sama-sama mengikut perintah-Nya.
Sedang Nabi melewati anaknya Fatimah RA yang sedang berbaring pada waktu Subuh, maka Baginda bersabda :
"Wahai anakku, bangunlah dan hadaplah rezeki Tuhanmu, dan janganlah engkau jadi dari kalangan orang yang lalai, sesungguhnya Allah membahagikan rezeki manusia di antara terbit fajar hingga terbit matahari." (Diriwayatkan al-Baihaqi.
Read more: http://biaqpila.blogspot.com/2014/09/tidur-selepas-subuh.html#ixzz3DCp5m29z
Anda mempunyai masalah dibawah:
1. Ada masalah dengan "Bounce Email" ?
2. Ahli membuat post yang tidak releven ?
3. Kena Ban ?
4. Posting lambat / tidak disiarkan ?
5. Tidak boleh "Post Mesej" ?
Hubungi: automobil-owner@yahoogroups.com
----------------------------------------
Post message:
automobil@yahoogroups.com
Subscribe:
automobil-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
Notis Moderator - PENTING Fri Nov 30, 2012
http://autos.groups.yahoo.com/group/automobil/message/32069
----------------------------------------
Blogspot: Group Automobil - http://groupautomobil.blogspot.com
Facebook: Fanpage Automobil - http://www.facebook.com/pages/Automobil/191663580864520
Group Automobil - http://www.facebook.com/group.php?gid=310206678640
----------------------------------------
Weblist:
OILYMAN - http://oilyman.com.my
Blog In Malaysia - http://bloginmalaysia.com
Kataloh - http://kataloh.com
Cari Mudah - http://carimudah.com
Find And Book the Best Hotel Resort - http://besthotelreviews.org
Enplegu.com - http://enplegu.com
Choosing the Best Hotel Reviews - http://besthotelreviews.info
Blog Soccers - http://blogsoccers.com
Google Adsense Program - http://googleadsenseprogram.com
Azami Entertainment - http://azamientertainment.com
Din Apartment - http://dinapartment.com
University College Online - http://universitycollegeonline.info
Kad Niaga - http://kadniaga.com
Google Adsense Program Info - http://googleadsenseprogram.info
K-Pop Music Download - http://k-popmusicdownload.info
Health Care Definition - http://healthcaredefinition.com
Laptop Skin Sticker - http://laptopskinsticker.com
1. Ada masalah dengan "Bounce Email" ?
2. Ahli membuat post yang tidak releven ?
3. Kena Ban ?
4. Posting lambat / tidak disiarkan ?
5. Tidak boleh "Post Mesej" ?
Hubungi: automobil-owner@yahoogroups.com
----------------------------------------
Post message:
automobil@yahoogroups.com
Subscribe:
automobil-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
Notis Moderator - PENTING Fri Nov 30, 2012
http://autos.groups.yahoo.com/group/automobil/message/32069
----------------------------------------
Blogspot: Group Automobil - http://groupautomobil.blogspot.com
Facebook: Fanpage Automobil - http://www.facebook.com/pages/Automobil/191663580864520
Group Automobil - http://www.facebook.com/group.php?gid=310206678640
----------------------------------------
Weblist:
OILYMAN - http://oilyman.com.my
Blog In Malaysia - http://bloginmalaysia.com
Kataloh - http://kataloh.com
Cari Mudah - http://carimudah.com
Find And Book the Best Hotel Resort - http://besthotelreviews.org
Enplegu.com - http://enplegu.com
Choosing the Best Hotel Reviews - http://besthotelreviews.info
Blog Soccers - http://blogsoccers.com
Google Adsense Program - http://googleadsenseprogram.com
Azami Entertainment - http://azamientertainment.com
Din Apartment - http://dinapartment.com
University College Online - http://universitycollegeonline.info
Kad Niaga - http://kadniaga.com
Google Adsense Program Info - http://googleadsenseprogram.info
K-Pop Music Download - http://k-popmusicdownload.info
Health Care Definition - http://healthcaredefinition.com
Laptop Skin Sticker - http://laptopskinsticker.com
No comments:
Post a Comment